Langsung ke konten utama

UTS PBI

Review Jurnal Marker Based Augmented Reality

Judul Marker Based Augmented Reality
Jurnal Advances in Computer Science and Information Technology (ACSIT)
Volume & Halaman Vol. 2, No. 5; April-June, 2015 pp. 441-445
Tahun 2015
Penulis Anuroop Katiyar, Karan Kalra, Chetan Garg
Reviewer Yazid Zaidan Mujadid
Tanggal 24 Maret 2020
Tujuan Penulisan Jurnal ini ditulis untuk memberikan studi komprehensif Augmented Reality mulai dari sejarah, arsitektur, serta pengaplikasiannya.
Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan pada Augmented Reality terbagi menjadi dua, yaitu Marker Based yang menggunakan marka unik untuk mengidentifikasi titik yang akan membentuk panel scene dan Marker Less dengan kondisi dimana marka tidak selalu dapat digunakan untuk menerapkan AR. Adapun Algoritma Proses yang digunakan adalah Algoritma RANSAC yang merupakan teknik untuk mengestimasi paramter dari sampel model acak sebuah data observasi.
Abstrak Perkembangan teknologi masif di belahan dunia memberikan tantangan dan kompetisi bagi organisasi yang mencoba menciptakan inovasi baru. Salah satu inovasi yang sedang berkembang dan sering digunakan adalah Augmented Reality(AR), pada jurnal ini akan dijabarkan studi komprehensif bagaimana Augmented Reality bekerja.
Hasil dan Pembahasan
  • Augmented Reality(AR) merupakan lingkungan virtual yang ditampilkan dengan menyamakan sudut pandang dunia asli dan virtual sehingga dapat tercipta sebuah realita yang disatukan(Mixed Reality).
    • Metode yang digunakan pada Augmented Reality
      • Metode Marka(Marker Based)
        • Teknik Marker Based digunakan dengan mengidentifikasi marka unik yang digambar(dicetak) pada dunia nyata, kemudian marka itu ditangkap menggunakan sensor kamera dan dilakukan deteksi oleh komputer. Komputer akan menciptakan realita virtual melalui marka-marka tersebut.
      • Metode Tanpa Marka(Marker Less)
        • Teknik Marker Less digunakan pada kondisi dimana teknik Marker Based tidak dapat digunakan, metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya menggunakan beberapa sampel foto dari objek yang sama untuk melakukan deteksi objek sehingga ditemukan koordinat dari objek tersebut.
  • Desain , Deteksi, dam Rekognisi Marka
    • Marka digambar dengan bentuk persegi bergaris hitam tebal dan berwarna monoton. Warna monoton digunakan untuk mempermudah komputer dalam membedakan marka dengan latar yang ditangkap dalam foto.
    • Dalam ruang lingkup projeksi geometri, marka persegi dalam dunia nyata tidaklah sepenuhnya persegi setelah diprojeksikan dalam gambar(mengalami distorsi), maka dari itu teknik image-unwrapping sangat diperlukan. Pada jurnal ini dijelaskan kalkulasi yang digunakan dalam melakukan image-unwrapping.
  • Arsitektur Sistem yang Digunakan
    • Arsitektur sistem yang digunakan melibatkan 6 Modul secara berurutan:
      1. Kamera
      2. Modul Pengambilan Gambar
      3. Modul Pemrosesan Gambar
      4. Modul Rendering
      5. Display Screen
  • Algoritma RANSAC
    • Seleksi subset acak dari data utama. Pada jurnal disebut sebagai inliers hipotesis.
    • Kemudian model disesuaikan pada set inliers hipotesis
    • Semua data lain dites menggunakan model yang telah disesuaikan. Titik-titik yang sesuai dengan estimasi model dengan baik dikenal sebagai consensus set
    • Model yang telah diestimasi dikatakan cukup baik jika titik yang telah diklasifikasikan sebagai consensus set berjumlah cukup
    • Setelah itu, model dapat diimprovisasi dengan melakukan estimasi ulang menggunakan tiap titik pada consensus set
Kesimpulan Jurnal ini sudah cukup memberikan kita informasi bagaimana Augmented Reality dapat diaplikasiskan. Berdasarkan abstrak jurnal ini kita dapat menarik kesimpulan bagaimana setiap perusahaan saling bersaing untuk menarik konsumennya menggunakan berbagai cara. Dengan jurnal ini kita dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari menyesuaikan lingkungan kita dengan Augmented Reality berdasarkan visi kita masing-masing tanpa perlu bergantung pada perusahaan tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Penduduk dan Masyarakat

1.       Pengertian Penduduk Penduduk adalah semua orang yang tinggal atau menetap di suatu wilayah selama enam bulan  atau lebih dan atau mereka yang tinggal berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap dan secara hokum berhak tinggal di daerah tersebut. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. 2.       Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti, sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam  masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggota nya. Dapat dilihat bahwa Penduduk adalah orang yang menem

Pertumbuhan Penduduk Australia

Dr Richard Denniss dari Institut Australia (TAI) mengatakan pada tahun 2014 penduduk Australia bertambah 400 ribu orang dan itu menunjukan tingkat laju pertumbuhan penduduk Australia ternyata jauh lebih cepat dari prakiraan sebelumnya. Penduduk Australia sudah mencapai  24 juta jiwa pada akhir tahun 2015. Seiring dengan jumlah kelahiran bayi yang terus meningkat, terutama bayi dari keluarga imigran baru. Berdasarkan Australian Bureau of Statistics tercatat bahwa populasi bertambah 1.6% pada akhir tahun 2017.  Dalam 15 tahun terakhir sejak tahun tahun 2000 tercatat populasi warga pendatang di Australia telah meningkat sebesar 2,75 juta orang. Angka ini melebihi jumlah total pendatang selama tahun 1950-an, 60-an dan 70-an yang hanya mencapai  2,54 juta. Kemajuan yang diraih Australia membuat banyak orang yang ingin tinggal di Australia, dan kenyataannya tingkat tertinggi migrasi ke Australia terjadi tahun 2009, tahun setelah terjadi krisis keuangan global dimana Australia

Masalah Sosial di Bidang Pertanian dan Cara Mengatasinya dari Sudut Pandang TI

Salah satu masalah sosial yang serius adalah tertinggalnya pertanian di Indonesia dimana infrastruktur pertanian yang terabaikan, organisasi tani yang kurang berfungsi sebagaimana mestinya, kurangnya askes kepada lembaga keuangan, investasi yang rendah, kurangnya akses pasar, SDM petani yang mayoritas rendah, dan sistem penyaluran dana program ketahanan pangan tidak transparan. Berdasarkan sudut Teknik Informatika masalah sosial ini dapat diatasi dengan menciptakan peralatan petani yang sudah diprogram sistemnya dimana petani hanya cukup memantau pekerjaan dari peralatan tersebut di balik layar. Sistem kerja alat ini adalah berupa input dari user dimana user hanya perlu memilih pekerjaan seperti apa yang akan dilakukan oleh alat tersebut dimana input tersebut akan diproses oleh alat tersebut dan alat tersebut akan bekerja secara otomatis mengolah lahan pertanian. Sistem kerja alat ini pun dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dengan sistem kontrol jarak jauh, petani hanya per